Kamis, 14 Juni 2007

KENCING MANIS, yang tidak manis di Mata


Penyakit kencing manis atau diabetes adalah kelainan berupa gangguan kemampuan tubuh dalam menggunakan dan menyimpan gula.
Kadar gula darah yang meningkat, rasa haus yang berlebihan serta penyembuhan luka yang lama merupakan tanda-tanda dari penyakit ini.


Penyakit kencing manis dapat pula menimbulkan kelainan pada mata, antara lain katarak, glaukoma, gangguan penglihatan yang hilang timbul dan gangguan pembuluh darah pada selaput saraf di mata bagian belakang ( retina ) yang disebut Retinopati Diabetika.

Apakah Retinopati Diabetika ?
Ini merupakan komplikasi penyakit kencing manis pada mata berupa melemahnya pembuluh darah yang memberi makan pada retina sehingga dapat terjadi kebocoran cairan atau darah. Dapat pula terbentuk cabang-cabang pembuluh darah baru yang rapuh dan ditempat tempat tertentu dapat melebar. Retina adalah bagian mata berupa selaput saraf tempat difokuskannya cahaya yang telah melewati lensa mata. Cahaya yang telah terfokus membentuk bayangan dan gambar inilah yang dibawa ke otak oleh saraf optik.
Bila terjadi kebocoran pada pembuluh darah maka bayangan yang dikirim ke otak menjadi kabur.




retina normal : sumbatan total :












kebocoran sebagian : kebocoran total :










Siapa yang dapat terserang Retinopati Diabetika ?
Setiap pasien kencing manis yang telah lama dapat mengalami kelainan ini. Sekitar 60% pasien yang menderita kencing manis selama 15 tahun atau lebih akan mengalami kerusakan pembuluh darah pada matanya.

Penelitian lain menyatakan bahwa seseorang yang menderita kencing manis selama 10 tahun kemungkinan akan mengalami retinopati sebesar 50%, sedangkan yang menderita 30 tahun, 90% akan mengalami retinopati dengan berbagai stadium.

Penyebab dan gejala Retinopati Diabetika.
Penyebab sampai saat ini belum dipahami sepenuhnya, namun telah diketahui bahwa penyakit kencing manis dapat melemahkan pembuluh darah halus diberbagai bagian tubuh.
Pada retinopati stadium awal penglihatan pada umumnya belum atau hanya sedikit terganggu dan perubahan pada mata mungkin tidak akan diketahui bila tidak dilakukan pemeriksaan.
Pada stadium lanjut dimana sudah terjadi perdarahan maka akan timbul gangguan penglihatan bahkan kebutaan. Walaupun tidak ada keluhan sakit, pada stadium ini diperlukan tindakan medis yang cepat.

Pengobatan.
Pada retinopati stadium awal,
umumnya tidak ada pengobatan khusus dari spesialis mata, cukup dengan pemantauan retina dan stabilisasi kadar gula darah oleh spesialis penyakit dalam. Namun pada hal-hal tertentu diperlukan pengobatan untuk menghambat kerusakan akibat retinopati dan untuk memperbaiki fungsi penglihatan.
Pengobatan yang paling bermakna adalah tindakan menutup pembuluh darah yang bocor dengan sinar laser.
Pada stadium lanjut dimana sudah terjadi perdarahan yang hebat bahkan sampai terjadi lepasnya retina, diperlukan tindakan bedah untuk mengeluarkan darah dan menempelkan kembali retina yang lepas.


Keberhasilan pengobatan Retinopati Diabetika tidak hanya tergantung pada diagnosa dini dan pemantauan serta pengobatan oleh spesialis mata, tetapi juga pada sikap pasien dan upaya menjaga dirinya sendiri.
Semua obat yang diberikan oleh dokter harus dimakan dan diet yang ditentukan untuk mengontrol penyakit kencing manisnya harus ditaati.

Pencegahan.
Walaupun belum ada keluhan sebaiknya penderita kencing manis memeriksakan diri ke spesialis mata sekurang-kurangnya 6 bulan sekali.
Apabila Retnopati telah terdiagnosa maka pemeriksaan mata harus lebih sering dilakukan.
Pada sebagian besar kasus dengan pemantauan yang cermat, spesialis mata dapat mulai mengobati sebelum penglihatan terganggu sehingga cacat penglihatan dapat dicegah.

DIAGNOSA DINI RETINOPATI DIABETIKA MERUPAKAN PERLINDUNGAN TERBAIK TERHADAP CACAT PENGLIHATAN.

Hidajat Nerviadi Iksan, Bogor Medical Center dan RS Karya Bhakti Bogor




Tidak ada komentar: