Kamis, 14 Juni 2007

MATA BERAIR PADA BAYI BARU LAHIR


Seorang ibu yang baru melahirkan pasti merasa senang ketika melihat bayi yang baru dilahirkannya sehat dan tanpa cacat. Prosedur tetap suatu rumah sakit atau klinik selalu membersihkan bayi baru lahir dengan baik dari sisa-sisa darah atau cairan lain yang berasal dari jalan lahir, sehingga ketika keluar dari rumah sakit atau klinik bayi berada dalam keadaan bersih seluruh bagian badannya.


Beberapa hari kemudian baru seorang ibu akan heran atau panik begitu melihat mata anaknya berair atau banyak kotoran. Pada umumnya ibu tersebut akan membersihkan kotoran dengan kasa atau kapas, setelah beberapa hari bahkan mungkin bulan semakin panik karena mata berair atau kotoran tidak hilang juga. Pada keadaan inilah umumnya bayi akan dibawa ke spesialis mata.

Ada beberapa penyakit yang biasanya terjadi pada bayi baru lahir dan menyebabkan mata berair atau banyak kotoran, antara lain sumbatan pada saluran pembuangan air mata kearah hidung, infeksi kuman gonokokus dan tekanan bola mata yang tinggi

Sumbatan saluran pembuangan air mata kearah hidung banyak terjadi pada bayi-bayi akibat belum sempurnanya pembentukan saluran tersebut . Kelainan ini akan hilang dengan sendirinya sesuai dengan pertumbuhan, pada umumnya sekitar umur 1 sampai 2 tahun dan dianjurkan untuk melakukan masage didaerah kelopak mata. Namun apabila setelah 2 tahun mata tersebut tetap berair, biasanya harus dilakukan operasi pemasangan semacam selang yang sangat halus didaerah yang tersumbat untuk memperlancar aliran air mata.
Apabila kelainan ini disertai kotoran sehingga mata menjadi sulit dibuka, sebaiknya diperiksakan pada spesialis mata karena kemungkinan sudah terjadi infeksi kuman sehingga diperlukan pemberian obat-obatan.

Apabila kotorannya sangat kental dan berdarah, kemungkinan besar bayi terkena infeksi kuman gonokokus, yaitu kuman penyakit kelamin.
Kuman ini sangat ganas dan dapat menembus bola mata sehingga dapat menyebabkan kebutaan atau cacat permanen. Penyakit ini dapat sembuh dengan sempurna, namun penderita harus dirawat secara intensif di rumah sakit. Selain mengobati bayinya, kedua orangtua bayi tersebut juga harus diobati karena kemungkinan besar bayi mendapatkan penyakit dari mereka.









Pada bayi-bayi yang takut akan sinar atau selalu menyembunyikan wajahnya, harus dicurigai adanya peninggian tekanan bola mata / glaukoma. Pada kasus-kasus yang dini, pada umumnya tidak atau belum ditemukan kelainan pada matanya. Namun apabila dibiarkan maka bola mata akan membesar disertai kekeruhan pada selaput bening sehingga mata terlihat seperti berkabut dan seperti mata sapi ( bagian hitam mata/pupil sangat lebar ).
Keadaan ini biasanya sudah disertai kerusakan saraf mata sehingga mata bayi menjadi buta.




Hidajat Nerviadi Iksan, Bogor Medical Center dan

RS Karya Bhakti Bogor

Tidak ada komentar: