Rabu, 14 Mei 2008

OPERASI KATARAK, perkembangannya dari masa ke masa

Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang semula jernih/transparan akibat berbagai sebab antara lain : proses degenerasi, kelainan bawaan, penyakit sistemik atau trauma.
Lensa adalah salah satu bagian dari bola mata yang terdiri dari kapsul/kulit dan inti , berfungsi untuk menyalurkan sinar yang masuk dari luar ke dalam bola mata yang selanjutnya akan diolah oleh saraf mata.


Apapun penyebabnya, lensa yang sudah keruh ini harus dibuang dengan cara operasi karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi dan menimbulkan kebutaan.
Sejak ribuan tahun yang lalu, penyakit katarak ini telah diketahui oleh ahli-ahli kesehatan pada jaman itu, bahkan nama katarak ( cataract dalam bahasa inggris ) adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu kataraktes .
Seorang tabib Yunani bernama Galenus dilaporkan telah melakukan operasi katarak dengan cara mengeluarkan lensa yang telah keruh tersebut. Bahkan ada tabib lain yang melakukannya dengan “ menenggelamkan “ lensa yang keruh kedalam bola mata ( corpus vitreus ) sehingga pasien dapat melihat kembali walaupun dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

METODE.
Dengan perkembangan jaman dan bertambahnya pengetahuan maka didapatkan berbagai metode operasi katarak.
Metode pertama di abad ke 20 adalah Intra Capsular Cataract Extraction, yaitu metode operasi katarak dengan mengeluarkan seluruh bagian lensa ( kapsul dan intinya ).
Metode ini sekarang sudah ditinggalkan karena pasien harus memakai kacamata yang sangat tebal, menimbulkan banyak komplikasi dan hanya dilakukan pada keadaan terjadi katarak karena trauma.

Metode kedua adalah Extra Capsular Cataract Extraction, yaitu metode operasi dengan cara mengeluarkan inti lensa secara utuh dan meninggalkan kapsul bagian belakang. Metode ini dilakukan dengan ditemukannya alat untuk menghisap sisa-sisa lensa yang tertinggal, sehingga dapat dilakukan dengan sayatan kornea yang kecil.
Metode ini sampai sekarang masih banyak dilakukan dengan berbagai modifikasi.


Dengan ditemukannya Lensa Intra Okular ( Intra Ocular Lens ), metode operasi ini menjadikan pemasangan Lensa intra okular menjadi lebih mudah dan cepat.


Metode ketiga adalah Phacoemulsifier ( fakoemulsifikasi ), yaitu metode terbaru dan tercanggih saat ini walaupun sudah dilakukan pada 2 dekade yang lalu namun selalu ditingkatkan kecanggihannya.


Operasi katarak dengan metode ini dilakukan dengan cara menghancurkan inti lensa yang telah keruh dengan cara manual maupun emulsifikasi sehingga lensa menjadi partikel partikel yang sangat halus kemudian dihisap dan dikeluarkan.
Karena kecanggihannya, maka alat-alat yang digunakanpun sangat kecil, sehingga sayatan yang dilakukan pada korneapun juga kecil.
Dengan metode ini pasien menjadi lebih nyaman dan penyembuhan juga lebih cepat, namun masih ada kendala biaya karena operasi dengan metode ini jauh lebih mahal, dan belum semua Rumah Sakit mempunyai alat ini karena mahalnya.
Karena ketidak tahuan atau sudah salah kaprah, maka metode ini sering disebut oleh pasien dengan metode LASER , padahal tidak ada sinar Laser yang digunakan untuk operasi dengan metode ini.
PEMBIUSAN.
Operasi katarak pada umumnya dilakukan dengan pembiusan lokal, kecuali pada bayi, anak-anak atau dewasa yang tidak kooperatif.
Metode pembiusan lokalpun berubah dengan perkembangan jaman.
Dahulu pembiusan pembiusan lokal dilakukan dengan menyuntikan cairan anastesi dibelakang bola mata, kemudian berkembang dengan penyuntikan disekitar bola mata atau dibawah selaput bola mata.
Saat ini telah dilakukan metode pembiusan dengan penetesan cairan bius di kornea mata, namun perlu beberapa kali penetesan karena waktu kerja obat yang singkat.

LAMA OPERASI dan WAKTU PENYEMBUHAN.
Dengan semakin pesatnya perkembangan alat dan teknologi operasi katarak, waktu operasipun bertambah singkat, dahulu operasi katarak dapat memakan waktu 1 jam, saat ini dengan alat-alat yang canggih operasi katarak dapat diselesaikan rata-rata dalam 15 sampai 20 menit saja.
Dahulu setelah operasi katarak, pasien diharuskan rawat di Rumah Sakit, selama 1 bulan tidak boleh banyak bergerak, mata terasa mengganjal selama beberapa bulan karena besarnya benang untuk menjahit kornea.
Saat ini setelah operasi pasien dapat segera pulang, namun aktifitas tetap dibatasi, terutama dilarang kena air dan membungkukkan badan kurang lebih dalam waktu 1 minggu.
Pasien dapat segera beraktifitas dan lebih merasa nyaman karena, luka operasi semakin kecil, benang untuk menjahit luka operasi semakin halus, lebih halus dari rambut sehingga sulit untuk dilihat. Bahkan pada operasi dengan metode operasi terbaru, luka operasi sangat kecil sehingga tidak memerlukan penjahitan.

Perkembangan teknik operasi katarak semakin pesat, namun diikuti pula dengan semakin mahalnya biaya operasi, karena mahalnya peralatan.
Untuk itu metode Extra Capsular Cataract Extraction masih dilakukan sampai saat ini karena tidak memerlukan peralatan yang sangat canggih namun tetap dapat memberikan hasil yang cukup baik dan bagi yang mampu dapat memilih metode Phacoemulsifier.
Hidajat Nerviadi Iksan, Bogor Medical Center dan
RS Karya Bhakti Bogor

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Anda dokter mata di BMC dan Kharya Bhakti? Boleh tanya berapa kira2 tarif operasinya dan menggunakan metode apa di RS tersebut? Ibu saya disarankan untuk operasi katarak (setelah sebelumnya operasi mata karena penipisan retina di Jakarta). Namun HB nya masih rendah, sehingga disarankan untuk meningkatkan HB terlebih dahulu. Thanks.