Senin, 09 Juli 2007

PETASAN dan akibatnya pada Mata


Seiring dengan datangnya bulan suci Ramadhan maka bunyi ledakan petasan semakin sering terdengar dimana-mana , mulai dari ledakan kecil sampai yang memekakkan telinga. Sementara itu para pembuat , penjual dan pemain petasan tidak menyadari bahaya yang dapat ditimbulkannya.


Apa saja bahaya yang dapat timbul akibat ledakan petasan ?
Hal tersebut tergantung pada besarnya petasan yang meledak dan seberapa dekat ledakan tersebut terhadap mata.
Petasan kecil sebesar rokok yang meledak dekat pada kelopak mata, yang merupakan bagian terluar dari mata dapat menyebabkan luka bakar berupa kemerahan pedih dan pembengkakan saja.
Pada selaput bening mata ( kornea ), ledakan ini dapat menyebabkan pembengkakan pada kornea sehingga mata menjadi sangat pedih, merah dan pandangan menjadi rabun, bahkan dapat meninggalkan serpihan kertas petasan pada kornea yang memerlukan tindakan khusus untuk mengambilnya. Ledakan petasan sebesar ini umumnya tidak menyebabkan cacat permanen , kecuali apabila serpihan kertas tersebut tertanam agak dalam , maka dapat menimbulkan cacat pada kornea sehingga menyebabkan pandangan rabun yang menetap.


Jenis petasan yang lebih besar, dapat menyebabkan robekan pada kelopak mata disertai tertanamnya serpihan petasan yang tentunya memerlukan tindakan operatif untuk memperbaikinya.
Pada selaput bening mata (kornea) , ledakan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan robekan kornea disertai tertanamnya serpihan petasan pada kornea yang juga memerlukan tindakan operatif untuk memperbaikinya.
Akibat ledakan petasan jenis ini sangat berbahaya karena selain menyebabkan pandangan rabun yang menetap, dapat menimbulkan kebutaan.


Sampai saat ini korban pada umumnya hanya karena petasan jenis kecil dan dapat ditangani tanpa menimbulkan cacat, namun tidak tertutup kemungkinan akan terdapat korban akibat petasan yang lebih parah lagi.


Belum adanya larangan penjualan petasan dari instansi yang berwenang secara sungguh – sungguh dan intensif tentunya akan menyebabkan kemungkinan korban yang lebih banyak. Untuk itu tidak ada yang lebih baik selain melarang diri sendiri atau keluarga untuk tidak membeli atau bermain petasan agar tidak terjadi hal - hal yang tidak diinginkan.


Janganlah kehidmatan bulan puasa dan kegembiraan di hari lebaran diwarnai dengan korban yang sesungguhnya dapat dihindarkan.



Hidajat Nerviadi Iksan, Bogor Medical Center dan
RS Karya Bhakti Bogor