Recurrent Corneal Erosion ( RCE ) atau erosi kornea berulang adalah suatu kondisi pada mata yang ditandai dengan adanya gangguan pada lapisan kornea paling luar ( epitel ) berupa berkurangnya daya rekat epitel terhadap jaringan dibawahnya sehingga sering terkelupas.
Frekwensi.
RCE lebih banyak ditemukan di negara-negara berkembang dimana pada umumnya terjadi kekurangan gizi sehingga kesehatan kornea menjadi menurun, juga banyak ditemukan pada penderita dengan kelainan kulit dan penyakit-penyakit yang berhubungan antara lain kencing manis dan kelainan kornea akibat faktor keturunan.
RCE pada umumnya terjadi pada kedua mata ,lebih banyak diderita oleh wanita dan timbul pada usia dewasa sekitar umur 40 tahun walaupun ada juga yang timbul pada usia anak-anak atau dewasa muda.
Gejala.
Terutama adalah rasa sakit ringan sampai hebat dapat diikuti dengan gangguan penglihatan terutama bila kerusakan lapisan epitel kornea terletak didaerah sentral dan adanya rasa mengganjal seperti ada pasir.
Adanya rasa sakit yang hebat pada pagi hari saat bangun tidur adalah akibat pergerakan kelopak saat membuka mata dan ini merupakan tanda bahwa telah/masih terjadi kerusakan lapisan epitel kornea.
Pemeriksaan Mata.
Keluhan adanya nyeri didaerah kornea mata pada pagi hari merupakan tanda yang penting akan adanya RCE karena kadang-kadang pada pemeriksaan mata tidak ditemukan adanya kelainan.
Pada stadium lanjut tampak adanya kerusakan atau lepasnya lapisan epitel kornea yang bertambah luas diikuti dengan nyeri yang dapat berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari.
Penyebab.
RCE ini dapat timbul karena trauma pada kornea atau secara spontan.
Trauma pada kornea dapat berupa debu, serpihan besi, lensa kontak, kuku jari, sisir rambut, ranting tanaman, operasi mata, infeksi virus, bahan pengawet pada tetes mata dan cairan kimia.
Trauma diatas menyebabkan perlekatan antara lapisan epitel kornea dibawahnya menjadi tidak sempurna lagi dan dapat menimbulkan terjadinya RCE.
Pada kasus ringan trauma ini dapat sembuh sempurna dalam 24 sampai 48 jam, namun pada kasus yang berat dimana bukan hanya lapisan epitel yang terkena, penyembuhan memakan waktu yang lebih lama dan ,menimbulkan bekas/cacat pada kornea.
RCE yang terjadi secara spontan pada umumnya berhubungan dengan penyakit kencing manis yang merusak struktur jaringan dibawah lapisan epitel kornea sehingga lapisan epitel tidak dapat melekat dengan sempurna. Juga dapat berhubungan dengan kelainan kornea akibat faktor keturunan ,pernah mengalami trauma atau infeksi kornea sebelumnya.
Pengobatan.
Pengobatan pada RCE ditujukan untuk membuat atau memperbaiki regenerasi sel-sel epitel kornea sehingga dapat melekat kembali dengan lapisan dibawahnya.
Pada kasus ringan, kerusakan ini dapat sembuh sendiri dalam beberapa jam, namun pada umumnya tetap diperlukan pengobatan untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi keluhan.
Kecepatan penyembuhan pada RCE umumnya lebih lambat dibandingkan dengan kerusakan lapisan epitel kornea karena penyevab lainnya.
Pada kasus ringan dapat diberikan pengobatan dengan tetes air mata buatan beberapa kali sehari dan salep antibiotika serta bebat/perban mata selama 1-2 hari.
Penelitian menyarankan bebat mata tidak lebih dari 2 hari karena dapat menghambat penyembuhan luka dan pemberian salep mata dapat diberikan sampai beberapa bulan terutama sebelum tidur untuk mengurangi keluhan.
Pada kasus berat atau terjadi beberapa kerusakan lapisan epitel kornea, selain pemberian obat juga memberikan respon yang baik terhadap pemberian bandage soft contact lens.
Dapat dilakukan dengan menggunakan lensa kontak biasa, tetapi tidak boleh lebih dari 8 – 26 minggu. Penggunaan lensa kontak ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan infeksi kornea dan hanya dilakukan bila pengobatan biasa tidak menunjukkan perbaikan.
Pada kasus berat juga dapat dilakukan pengelupasan lapisan epitel kornea yang terlepas dengan menggunakan alkohol 20% diikuti dengan pemasangan lensa kontak.
Pembedahan.Pada kasus berat dapat dilakukan pengelupasan lapisan epitel kornea dan lapisan dibawahnya baik dengan pisau maupun sinar laser namun dibutuhkan biaya yang cukup besar.
Pencegahan.
Penderita RCE disarankan untuk selalu memakai kacamata pelindung, jangan menggosok mata, jangan menyiram muka dengan mata terbuka, menghindari asap, minum banyak, menghindari tidur terlalu malam, mengatur suhu kamar yang berpendingin udara agar tidak terlalu dingin dan langsung mengenai muka, menghindari penyakit akibat virus seperti flu, menghindari diare karena dapat menyebabkan mata menjadi kering.
Penderita juga disarankan menggunakan salep yang berisi air mata buatan sebelum tidur dan belajar membuka mata sewaktu bangun tidur.
Komplikasi
Secara umum penyakit ini dapat sembuh sempurna dengan penanganan yang baik, namun apabila ada penyakit-penyakit atau kelainan yang mendasarinya maka dapat terjadi cacat pada kornea, infeksi pada kornea dan penurunan tajam penglihatan yang menetap.
Kapan penderita harus berobat ?
Apabila tetap merasa sakit dalam waktu 24 jam bahkan rasa sakit bertambah hebat , terdapat penurunan tajam penglihatan dan terlihat adanya kotoran kental pada mata.
Para dokter harus memahami bahwa yang sangat membuat frustasi penderita adalah karena penyakit ini sangat sulit diduga kekambuhannya dan ini dapat membuat kehidupan penderita menjadi tidak stabil.
NB : Terimakasih kepada penderita ny. SD yang telah memberikan referensi dan mengilhami
tulisan ini.
Hidajat Nerviadi Iksan, Bogor Medical Center dan RS Karya Bhakti Bogor