Minggu, 10 Juni 2007

KATARAK KONGENITAL



Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang semula jernih seperti kaca yang transparan. Dengan adanya kekeruhan tersebut maka sinar dari luar tidak dapat masuk kedalam saraf mata melalui pupil/bulatan hitam pada bagian tengan bola mata sehingga seseorang akan rabun atau tidak dapat melihat apapun.



Katarak kongenital adalah katarak yang ditemukan pada bayi, pada umumnya ditemukan pada umur 3 bulan atau lebih, dapat timbul pada satu atau kedua mata.
Penyebab dari katarak ini pada umumnya adalah infeksi virus Rubela yang didapat dari ibu saat kehamilan. Selain katarak, virus ini juga dapat menyebabkan sindroma atau sekumpulan kelainan antara lain gangguan pada pendengaran, bola mata mengecil dan gangguan jantung.

Tanda yang sangat mudah mengenali kelainan ini adalah bila pupil atau bulatan hitam pada mata terlihat berwana putih atau abu-abu dan mata bayi bergerak-gerak terus.

Apabila katarak ini dibiarkan maka bayi akan mencari-cari sinar melalui lubang pupil yang gelap dan akhirnya bola mata akan bergerak-gerak terus karena sinar tetap tidak ditemukan.
Proses masuknya sinar pada saraf mata sangat penting bagi penglihatan bayi pada masa mendatang, karena bila terdapat gangguan masuknya sinar setelah bayi berumur 4 bulan maka saraf mata akan menjadi malas dan berkurang fungsinya.

Penanganan katarak pada usia berapapun adalah dengan cara operasi, yaitu dengan mengeluarkan lensa yang telah menjadi keruh dengan berbagai metode operasi.


Pada katarak kongenital, operasi harus dilakukan sedini mungkin untuk mencegah mata menjadi malas. Namun operasi katarak pada bayi pada umumnya perlu dilakukan lebih dari satu kali karena sering timbul kekeruhan kembali pada kapsul lensanya dan ini akan memberikan beban psikologis bagi orangtua karena operasi katarak pada bayi harus dilakukan dengan bius total.





Selain dari pada itu, proses pemulihan penglihatan pada bayi juga akan lebih lama karena pada bayi tidak dapat ditanam lensa buatan ( Intra Ocular Lens ), sehingga bayi harus diberi kacamata tebal agar dapat belajar melihat. Secara berkala bayi harus kontrol untuk pemeriksaan apakah sudah timbul kekeruhan kembali atau kacamata harus diganti ukurannya.

Kacamata untuk bayi pasca operasi katarak sangat tebal ukurannya sehingga tidak nyaman dilihat dan dipakai, namun harus dipaksa agar sinar dapat masuk ke saraf mata dan mata bayi tidak malas di kemudian hari.
Apabila sudah lebih besar, dapat dilakukan terapi pada mata yang sudah terlanjur malas dan dapat dilakukan pemasangan lensa tanam sehingga penglihatan lebih jelas dan lebih nyaman.




Gambar : by MR, 4 bl, dilakukan operasi di Bogor pada bln Desember 2006

Hidajat Nerviadi Iksan

, Bogor Medical Center dan

RS Karya Bhakti Bogor

15 komentar:

Anonim mengatakan...

boleh tahu bagaimana kondisi adek yang operasi itu ga???karena anak saya pun sepertinya mengalami hal yang sama..( saya pernah terinfeksi rubella & CMV )

HIDAJAT NERVIADI mengatakan...

sejauh ini anak itu sehat secara fisik, karena torch bisa menyerang organ lain spt jantung dan pendengaran..sayangnya mata kiri kurang berfungsi, karena memang op pada katarak kongenital lbh sulit drpd katarak dewasa/tua dan hasilnya kurang baik.

Anonim mengatakan...

Menurut diagnosa dokter sy katarak namun oranga awam katanya selaput tak kelihatan kataraknya.Ibu sy melahirkan saya darah tinggi dan di vakum apakah ada hubnya.membaca ini sy berkesimpulan mengidp katarak kognital.1983 sy di operasi katarak saat usia 8 tahun mungkinkah ada danpaknya.sekarang mata sy yng si opersi sebelah kiri syarafnya tak berfungsi sementara kanan minus 13 slinder 1 sy sempat hopless karena mata sy ini menjadikan aktifitas sangat terganggu

Anonim mengatakan...

Saya tinggal di surabaya. Anak saya, divonis katarak kongenital oleh dokter mata di sini. Menurut anda,Dokter siapa yg anda recomendasikan di SBY & bagaimana tingkat keberhasilannya bila operasi dilakukan di Indo?
Bila pada balita apa memang tidak bisa lgsg dipakai lensa tanam,krn menurut dokter di sby msh tidak ada alat di Indo untuk mengukur pemasangan lensa tanam.
anak teman saya ,1,5thn operasi di singapura lsg dipakai lensa tanam.

shafablog mengatakan...

bagaimana keadaan ade sekarang, apakah masih harus pake kacamata..kemudian bagaimana dengan tumbuh kembangnya,,apakah sama dengan anak2 yang lain..karena anak saya juga mengalami katarak kongenital..terimakasih








































































Yuni mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Yuni mengatakan...

Anak saya sudah operasi katarak umur 4 bulan.. apakah katarak seperti ini bisa di sembuhkan?

HIDAJAT NERVIADI mengatakan...

Selamat malam mbak Yuni, katarak kongenital mmg tdk spt katarak pd orang dewas/orangtua, tp bila dilakukan operasi pd umur 4 bln hasilnya akan lbh baik drpd umur yang lbh dewasa krn saraf mata terlanjur malas. Biasanya tetap harus kontrol ke spes mata, karena mgk akan dilakukan operasi ulang pd umur 5 th untuk pemasangan lensa tanam, untuk menggantikan kacamata tebal yg diberikan setelah operasi katarak yg pertama.

Anonim mengatakan...

Anaknya operasi dimana mba? Bagaimana keadaannya skrg? Anak saya jg akan dioperasi, tlg hubungi saya ya mba pengen sharing ☺️ No hp 0818560146

mommy mengatakan...

ass. anak sya 4bln 20 hari bru ketahuan katarak kongenital. mhon sharingnya.. dmna tmpt operasinya? n apakah anak sya akan kmbali normal? trimkasih

mommy mengatakan...

ass. anak sya 4bln 20 hari bru ketahuan katarak kongenital. mhon sharingnya.. dmna tmpt operasinya? n apakah anak sya akan kmbali normal? trimkasih

HIDAJAT NERVIADI mengatakan...

Prosedur disini memang pada balita tidak dipasang lensa tanam, krn operasi katarak pada balita kadang tidak cukup hanya sekali. Jadi sementara pakai kacamata tebal dulu spy matanya tidak malas, nti lensa tanamnya bisa menyusul kemudian hari

Unknown mengatakan...

Perkenalkan saya desi dari Bali..anak saya saat ini berumur 4 bulan..didiagnosa katarak konginental di kedua matanya dan 1 mata telah dioperasi pd tgl 17 agustus 2017..kami memang awan sekali mengenai katarak konginental ini..krn memang dilingkungan kami tidak ada yg pernah mengalami hal ini..kami butuh sharing..apa yg harus kami lakukan pasca operasi, bagaimana cara melatih syaraf2 matanya? Apakah ada terapi khusus?..dan apakah anak kami akan bisa melihat normal seperti anak2 lain?

Unknown mengatakan...

Perkenalkan saya desi dari Bali..anak saya saat ini berumur 4 bulan..didiagnosa katarak konginental di kedua matanya dan 1 mata telah dioperasi pd tgl 17 agustus 2017..kami memang awan sekali mengenai katarak konginental ini..krn memang dilingkungan kami tidak ada yg pernah mengalami hal ini..kami butuh sharing..apa yg harus kami lakukan pasca operasi, bagaimana cara melatih syaraf2 matanya? Apakah ada terapi khusus?..dan apakah anak kami akan bisa melihat normal seperti anak2 lain?

HIDAJAT NERVIADI mengatakan...

Selamat malam mbak Desi, katarak kongenital memang jarang, tp dengan peralatan sekarang yg canggih, inshaAllah bisa ditangani dengan baik, yg penting skrg kontrol2 dulu sesuai saran dokter, kmd ntibakan diberikan kacamata yg cukup tebal utk melatih matanya, dan bila sudah memungkinkan, sekitar 5 tahun bisa dilakukan pemasangan lensa tanam utk menggantikan kacamata yg tebal tadi. Semoga membantu mbak