Kamis, 07 Juni 2007

MATA MERAH ? Jangan anggap remeh !



Mata merah sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Iklan obat tetes mata di media massa juga ada yang menyebutkan obat yang dapat menghilangkan mata merah dalam 30 detik !



Namun demikian perlu diketahui banyak sekali penyebab mata menjadi merah, antara lain kuman, virus, iritasi, alergi, trauma, kelelahan, benda asing dan tekanan bola mata yang tinggi.

Mata merah yang sering kita jumpai dan sangat tidak diharapkan adalah peradangan akut pada selaput lendir (konyungtivits akut ). Penyakit ini disebabkan oleh kuman atau virus dan menular sehingga penderita sering dijauhkan dari orang banyak karena takut untuk berpandangan lalu ketularan. Penularan penyakit ini sebetulnya akibat kontaminasi/pencemaran barang-barang yang dipakai bersama misalnya handuk, selimut, bantal, guling, saputangan dan barang-barang lain yang tercemar. Jadi bukan karena berpandangan mata.

Penyakit ini ditandai dengan mata merah disertai kotoran yang banyak dan mata bengkak serta terasa ada pasir yang mengganjal. Kadang-kadang pasien mengobati sendiri dengan obat tetes mata yang dijual bebas dipasaran atau membeli langsung di apotik.
Cara-cara seperti ini tidak tepat karena sebaiknya diperiksa terlebih dahulu apa penyebabnya sehingga dapat diberikan obat yang tepat.




Kesalahan pemakaian obat mata dapat menyebabkan kejadian yang fatal dan sudah seringkali terjadi. Dengan pengobatan yang baik, penyakit ini dapat sembuh sempurna dan tidak meninggalkan cacat.
Pencegahan penyakit ini yaitu dengan cara tidak memakai barang yang tercemar secara bersama-sama dan selalu menjaga kebersihan tangan.


Pada bayi baru lahir, sering timbul penyakit mata merah disertai kotoran yang kental, ini merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kebutaan sehingga harus dilakukan perawatan di rumah sakit.






Mata merah yang disebabkan oleh karena iritasi penyebabnya pada umumnya adalah angin, debu, sinar matahari dan asap. Keadaan ini tidak terlalu berbahaya, pada umumnya dapat diobati dengan obat-obat yang dijual bebas. Lebih baik lagi apabila mata tersebut dilindungi dengan kacamata, tidak perlu kacamata yang mahal harganya, yang penting dapat menahan angin, debu,inar matahari dan asap. Apabila dengan obat bebas tidak ada perubahan, jangan ragu-ragu untuk datang ke spesialis mata.

Kelelahan otot mata juga dapat menyebabkan mata menjadi merah, misalnya pada karyawan yang selalu bekerja didepan komputer, terlalu lama menonton televisi atau membaca buku dan kurang tidur. Inipun kadang-kadang masih dapat diatasi dengan obat mata yang dijual bebas, namun harus juga disertai dengan mengistirahatkan mata atau mungkin bahkan harus menggunakan kacamata untuk membaca.

Pada pekerja bengkel atau tukang las, sering dijumpai mata merah akibat menempelnya serpihan besi pada kornea mata. Keadaan ini pada umumnya tidak dapat diatasi sendiri dan harus dibawa ke rumah sakit atau spesialis mata untuk mengambil serpihan besi tersebut.
Apabila hal ini berlangsung berulang kali, maka akan timbul bekas atau cacat pada mata yang akan menyebabkan penglihatan menjadi tidak jelas. Untuk itu para pekerja bengkel atau tukang las harus selalu memakai kacamata pelindung apabila sedang bekerja.



Mata merah dapat juga terjadi pada trauma atau kecelakaan, keadaan ini pada umumnya memerlukan penanganan khusus di rumah sakit atau spesialis mata sehingga tidak terjadi cacat pada mata tersebut.

Mata merah yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kebutaan adalah Glaukoma. Penyakit ini disebabkan oleh karena tekanan bola mata yang sangat tinggi sehingga selain mata menjadi merah juga disertai rasa sakit yang hebat disekitar mata dan disertai muntah-muntah.
Keadaan ini merupakan keadaan darurat sehingga perlu penanganan yang cepat untuk mencegah terjadinya kebutaan.


Masih
banyak penyebab mata merah yang lain, namun keadaan keadaan diatas yang sering kita temukan dan ternyata ada juga mata merah yang dapat menimbulkan cacat dan kebutaan.

Oleh karena itu jangan anggap remeh MATA MERAH !

Hidajat Nerviadi Iksan, Bogor Medical Center dan RS Karya Bhakti Bogor

Tidak ada komentar: