Age Related Macular Degeneration ( AMD ), adalah kelainan pada mata berupa proses degenerasi pada makula lutea ( bagian dari saraf mata yang berfungsi untuk penglihatan sentral ).
Kelainan ini pada umumnya terjadi pada 10% orangtua diatas 60 tahun dan frekwensinya makin bertambah seiring dengan bertambahnya umur.
Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 70% penderita dengan kelainan ini akan mengalami kebutaan.
Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 70% penderita dengan kelainan ini akan mengalami kebutaan.
Gejala utama kelainan ini adalah adanya bercak hitam yang menghalangi penglihatan.
Adanya bercak ini menyebabkan penderita melihat ada sesuatu yang menutup/mengganggu obyek yang dilihat, antara lain dapat berupa perubahan bentuk garis menjadi bengkok, atau televisi tidak terlihat gambarnya, atau wajah tidak terlihat mata, hidung dan lain lain atau bahkan wajahnya samasekali tidak terlihat, hanya kepalanya saja.
Penyebab kelainan ini adalah kerusakan pada pusat penglihatan sentral mata di retina akibat adanya kerusakan pada sistim pembuangan sel-sel saraf yang telah mati.
Adanya bercak ini menyebabkan penderita melihat ada sesuatu yang menutup/mengganggu obyek yang dilihat, antara lain dapat berupa perubahan bentuk garis menjadi bengkok, atau televisi tidak terlihat gambarnya, atau wajah tidak terlihat mata, hidung dan lain lain atau bahkan wajahnya samasekali tidak terlihat, hanya kepalanya saja.
Penyebab kelainan ini adalah kerusakan pada pusat penglihatan sentral mata di retina akibat adanya kerusakan pada sistim pembuangan sel-sel saraf yang telah mati.
Mengapa tidak semua orang tua menderita kelainan ini ?
Beberapa kondisi atau penyakit yang berhubungan dengan kelainan ini antara lain : jenis kelamin, dimana wanita lebih banyak terserang daripada laki-laki, adanya penyakit tekanan darah tinggi, hiperkholesterol, obesitas, perokok , kekurangan nutrisi dan adanya riwayat penyakit yang sama dalam keluarga.
Beberapa kondisi atau penyakit yang berhubungan dengan kelainan ini antara lain : jenis kelamin, dimana wanita lebih banyak terserang daripada laki-laki, adanya penyakit tekanan darah tinggi, hiperkholesterol, obesitas, perokok , kekurangan nutrisi dan adanya riwayat penyakit yang sama dalam keluarga.
Pada jaman dahulu, kaburnya penglihatan ini dianggap penyakit tua karena belum adanya alat dan tindakan yang canggih untuk mengatasinya.
Sekarang kelainan ini dapat dideteksi dengan mudah, namun masih terbatas di kota-kota besar saja karena mahalnya alat.
Bagaimana mengatasinya ?
Pengobatan untuk kelainan ini masih menjadi kendala karena harga obat yang sangat mahal.
Obat ini berupa cairan yang disuntikkan kedalam bola mata setiap bulan selama 3 bulan dengan harga obat sekali suntik sekitar 15 juta !
Sehingga untuk di Indonesia, pengobatan ini hanya untuk orang-orang yang mampu saja sedangkan kelainan ini menyerang siapa saja baik kaya atau miskin.
Selain dengan obat, dapat juga dilakukan tindakan Laser untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut.
Diluar negeri juga telah dilakukan operasi untuk kelainan ini, berupa pengangkatan jaringan sistim pembuangan saraf yang rusak, namun hal ini memerlukan ketelitian yang sangat tinggi sehingga tidak terangkat jaringan yang masih bagus dan justru menimbulkan kebutaan .
Pencegahan lebih penting daripada pengobatan.
Hal ini dapat dilakukan dengan mencegah terjadinya penyakit-penyakit diatas, mengurangi makanan berlemak dan mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung komponen-komponen yang berguna bagi saraf mata, terutama sayur dan buah-buahan.
Atau dapat juga mengkonsumsi suplemen yang komposisinya terdiri dari bahan-bahan yang berguna bagi saraf mata terutama untuk orang tua antara lain yang mengandung vitamin C, vitamin E dan betakaroten.
Marilah kita menjadi tua dengan mata yang tetap berkualitas !
Hidajat Nerviadi Iksan, Bogor Medical Center
dan RS Karya Bhakti Bogor